Thursday, December 26, 2019

India - Nepal Road Trip through Sonauli Border

It turned out that the road trip from India to Nepal via Sonauli Border was not as scary as what I had imagined at the beginning. I had plenty of time to travel overland from India to Nepal via the border and of course it would be more less cost than by plane. The routes are Varanasi - Gorakhpur - Sonauli - Kathmandu. Or other options you can go through the routes Lucknow-Gorakhpur-Sonauli-Kathmandu.


Varanasi is one option that can be visited before traveling to Nepal. From Varanasi, I took the train at 6:00A.M to Gorakhpur, the last station close to Sonauli Border. I started from the morning so that I didn’t arrive late in Sonali Border. Because I can't order train tickets myself, so I asked local people to order train tickets. I ordered 3 days before departure, second seating class. The ticket price from Varanasi Junction station to Gorakhpur station is 100INR with the distance of approximately 200km. To see the train schedule, you can download the "where is my train" application. In this application we can also see where our train locations are updated. If you choose a train in India do not forget to look for “how long train journey”, so you will not get bored.

Varanasi Junction Station

Next, the train arrived in Gorakhpur on time around 11.00A.M. Ah Gorakhpur city is also crowded. I took a short break for lunch to the city center 2km from the station. Rickshaw rides for 30INR. There I also exchanged Indian Rupee money to Nepal Rupee (can ask people around the money changer there). In Nepal, Indian Rupee money can still be used but for a nominal of 100INR and below.

Gorakhpur

After resting around 01.00P.M, I continued to the bus stand, close to the station (another 30INR rickshaw ride). Uniquely in India, bus stations and train stations are next to. You can ask local people also where the position of the Bus to the Sonauli Border. Or you can download the Maps.me application, download the offline map in the area that we want to go to, just in case if you don't find the internet anymore. This really helps!

Gorakhpur - Sonauli Bus

The Gorakhpur - Sonauli bus fare is only 127INR with a distance of approximately 95km or about 3 hours. This bus will stop for a break at the Jungle Treat Hotel. Strangely in India, the word “hotel” is also small eating places. So don't be surprised if there is a small eating place called "hotel". 

Gorakhpur - Sonauli Journey

I arrived at the Sonauli bus stand at about 05.00P.M. The Indian provider that I used already has no signal. Because I really didn't know, didn't read, didn't ask where the Indian immigration position was, so I pedaled directly to the India-Nepal border gate. Ah, when I got there, there was only Nepal's immigration and I just found out that Indian immigration was 500m backward or 100m backward from the bus stand. It’s so sad to walk again. :D
So if you take a bus, we pass the immigration, you can ask for help the conductor to stop near Indian immigration.

India Immigration

In Indian immigration, I asked about Evisa regulation whether I could enter India again through the border or not. Apparently I can! The first entry, evisa holder must go through the airport, but for subsequent visits can enter India via the border. At first I intended to return to India by plane, so finally returned to India again through the border. I had one year evisa India with multiple entry.


After getting a stamp out of Indian immigration, I took a short break for dinner (still in India). Because Sonauli - Kathmandu trip would take a long time and I got information if the road is not too good and dusty. Also in the border there is also a lot of dust, so you have to get ready for masks and glasses. From here I have had eye pain for more than a month. 

India Border Gate




Nepal Border Gate

After dinner, I continued to the border gate and headed for Nepal immigration, which is on the right side. The Nepal visa for Indonesian citizens is valid upon arrival. So I can immediately pay for a visa at immigration according to the length of visit. I paid 40USD for 30 days. Yes, I explored Nepal for 30 days. Lucky one I got  there before 00.00A.M because at night the visa fee of 30 days staying goes up to 50USD per July 17, 2019. Don’t forget, for the Nepal visa payment using USD, so my advice is to get ready to buy USD because the exchange rate at the money changer border is usually bad rate.


Nepal Immigration


Nepal Visa 30 Days


The newest fare of Nepal Visa 

After completing Nepal visa, I continued to walk as far as 30 meters from the border gate to the bus agent to Kathmandu. The position is still on the right side. Here there are many choices of bus types and buses are available to other areas of Nepal. But because I arrived at night, I got a standard bus. The price is 570NPR for a trip of about 270km approximately 8 hours. The bus was the last bus operating on that day. The bus departs at 10.00P.M, had stopped at several places to rest. And really, the road is broken and dusty! But it didn't feel it too much because I slept during the trip.


Finally the bus arrived in Kathmandu around 06.00A.M in the terminal outside Kathmandu (not in the city center). There is a bus to the city center (Thamel area), but must change buses again. Because at the beginning I didn't know where I was going, so I just went up and stopped at a location that was roughly crowded, to charge battery my phone and look for wifi. The price of buses in the city is 20NPR.


To make easy travel in Kathmandu city, you can download the Pathao application to order a car taxi or motorcycle taxi online.


I hope this writing is useful. Happy traveling :)

Friday, December 20, 2019

Perjalanan Darat India - Nepal melalui Border Sonauli

Ternyata perjalanan darat dari India ke Nepal melalui Border Sonauli ga seserem yang saya bayangin di awal. Kebetulan saya punya banyak waktu buat melakukan perjalanan darat dari India ke Nepal melalui border dan bakalan lebih hemat biaya dibandingin dengan pesawat. Rute kali ini Varanasi- Gorakhpur- Sonauli- Kathmandu. Atau opsi lain bisa melalui rute Luknow- Gorakhpur- Sonauli- Kathmandu. 

Varanasi merupakan salah satu opsi yang bisa dikunjungi sebelum melakukan perjalanan ke Nepal. Dari Varanasi, saya naik kereta jam 06.00 pagi tujuan Gorakhpur, stasiun terakhir yang dekat dengan Border Sonauli. Saya mulai dari pagi biar ga kemaleman sampe di Border Sonali. Karena saya ga bisa pesan tiket kereta sendiri, jadi saya minta tolong orang lokal untuk pesenin tiket keretanya. Saya pesan 3 hari sebelum hari keberangkatan, kelas second seating. Harga tiket dari stasiun Varanasi Junction ke stasiun Gorakhpur yaitu sebesar 100INR alias 20.000IDR saja dengan jarak kurang lebih 200km. Untuk lihat jadwal kereta bisa download aplikasi “where is my train”. Di aplikasi ini juga kita bisa lihat update lokasi kereta kita lagi dimana. Kalo milih kereta di India jangan lupa cari waktu tempuhnya sedikit, biar ga bosen.

Stasiun Varanasi Junction

Lanjut, kereta sampe di Gorakhpur tepat waktu sekitar pukul 11 pagi. Ah ternyata kota ini rame juga ternyata. Saya istirahat sebentar untuk makan siang ke pusat kota 2km dari stasiun. Naik becak seharga 30INR alias 6.000IDR. Di sana juga saya tuker uang Rupee India ke Rupee Nepal (bisa tanya orang sekitar money changer di sana). Di Nepal, uang Rupee India masih bisa digunain tapi untuk nominal 100INR ke bawah. 

Gorakhpur

Setelah istirahat sekitar jam 1 siang, saya lanjut ke bus stand, dekat dengan stasiun (naik becak lagi 30INR). Uniknya di India, bus stand dan stasiun kereta api lokasinya berdekatan. Bisa tanya orang lokal juga dimana posisi Bus ke Border Sonauli. Atau bisa download aplikasi Maps.me, download maps offline di daerah yang mau kita tuju, buat jaga-jaga kalo udah ga nemu internet lagi. Ini ngebantu banget!

Bus Gorakhpur - Sonauli

Tarif bus Gorakhpur - Sonauli hanya 127INR, atau sekitar 26.000IDR saja dengan jarak lebih kurang 95km atau sekitar 3 jam. Bus ini akan berhenti untuk istirahat di Hotel Jungle Treat. Anehnya di India, kata hotel juga digunakan untuk restoran atau tempat makan. Jadi jangan kaget kalo ada tempat makan kecil yang disebut “hotel”. wkwk

Perjalanan Gorakhpur - Sonauli

Saya sampai di bus stand Border Sonauli kurang lebih pukul 5 sore. Provider India yang saya pake udah ga ada sinyal. Karena saya bener-bener ga tau, ga baca, ga nanya posisi imigrasi India dimana, jadi saya dengan pedenya langsung ke gerbang border India-Nepal. Eh pas sampe sana cuma ada imigrasi Nepal dan baru tau kalo imigrasi India 500m ke belakang atau 100m dari ke belakang dari bus stand. Wkwk lumayan juga jalan kaki. Jadi kalo naik bus, imigrasinya kita lewati, bisa minta tolong kondekturnya untuk stop di dekat imigrasi India. 

Imigrasi India

Di imigrasi India saya tanya terkait evisa apakah bisa masuk India lagi melalui border atau nggak. Ternyata bisa! Untuk masuk pertama memang harus melalui airport, namun untuk kunjungan selanjutnya bisa masuk India melalui border. Yang awalnya saya niat untuk balik ke India dengan pesawat, jadi akhirnya balik ke India lagi melalui border.

Setelah dapet cap keluar dari imigrasi India, saya istirahat sebentar untuk makan malam (masih di wilayah India). Karena perjalanan Sonauli - Kathmandu bakalan lama dan saya dapet info kalo jalannya ga terlalu bagus dan berdebu. Di border juga debunya banyak banget, jadi harus siap-siap masker, dan kaca mata. Dari sini saya kena sakit mata selama sebulan lebih. 

Gerbang border India

Gerbang border Nepal

Setelah makan malam, saya lanjut jalan kaki lewat gerbang border dan menuju imigrasi Nepal yang posisinya di sebelah kanan. Visa Nepal untuk WNI berlaku visa on arrival. Bisa langsung bayar visa di imigrasi sesuai lama kunjungan. Saya bayar 40USD untuk 30hari. Ya, saya explore Nepal selama 30 hari. Untungnya saya sampe sana sebelum jam 12 malam, karena malamnya biaya visanya naik jadi 50USD per tanggal 17 Juli 2019. Oh iya untuk pembayaran visa Nepal ini menggunakan USD, jadi saran saya siap-siap untuk bawa uang USD karena biasanya rate di money changer border kurang bagus.

Imigrasi Nepal

Visa Nepal 30 hari


Tarif Visa terbaru

Setelah menyelesaikan urusan visa, saya lanjut jalan kaki sejauh 30 meter dari gerbang border menuju agen bus ke Kathmandu. Posisinya masih di sebelah kanan sejajar dengan imigrasi Nepal. Di sini banyak pilihan tipe bus dan tersedia bus ke daerah Nepal lainnya. Tapi karena saya sampenya malam, jadi saya dapat bus yang standar. Harganya 570NPR alias 70.000IDR untuk perjalanan sekitar 270km kurang lebih 8 jam. Ternyata bus tersebut adalah bus terakhir yang beroperasi di hari itu. Busnya berangkat jam 10 malam, sempat berhenti di beberapa tempat untuk istirahat. Dan bener banget, jalanannya rusak dan berdebu! Tapi ga terlalu berasa karena saya tidur selama di perjalanan. 

Akhirnya bus sampe di Kathmandu sekitar jam 6 pagi di terminal luar Kathmandu (bukan di pusat kota). Ada bus ke pusat kota (daerah Thamel), tapi harus ganti bus lagi. Karena di awal saya belum tau mau kemana, jadi saya naik aja dan stop di lokasi yang kira-kira rame, buat ngecas hp dan cari wifi. Harga bus dalam kota sebesar 20NPR.

Untuk mempermudah perjalanan di Kathmandu, bisa download aplikasi Pathao untuk order taksi atau ojek motor online.

Semoga bermanfaat :)

Tuesday, December 17, 2019

A Magical Ganga River in India

Flashback, when I was in junior high school. My history teacher taught about Ganga River. One small thing I just remembered that it’s a place to wash sins. So people dip into water to wash their sins. I was thinking, how easy to wash sins. Well, I am not really into history or religion. So, I just know that Ganga River is a holy place. That’s it.

I was so happy that I can see Ganga River with my own eyes. I never thought that I would see Ganga River in my life. I had chances to see Ganga River when I was traveling in India, in Varanasi, Haridwar, and Rishikesh. I felt some magical vibe there.



Ganga River in Varanasi


Ashi Ghat

I had visited Varanasi twice in my trip, before and after visiting Nepal. Mostly I spent my day in nearby Ganga River, sunset and sunrise. I saw burning ghat, a place where dead bodies burned for 24 hours nonstop. I saw the dead bodies were queuing to be burned. The dead bodies come without stopping. I was thinking so many people die everyday. I felt so sad, but I didn’t see people crying there. I was confused because  I didn’t see the family members attend the cremation.


Manikarnika Ghat Varanasi

Someone I met when I was traveling in India said that people feel happy if they can die in Varanasi. Some people who were sick or already old, prefer to move to Varanasi to spend their life, waiting for die.

 Evening Ceremony

Morning Ceremony


Frankly, I didn’t really like Varanasi, because it’s so crowded, busy, chaos. But I felt the magical of Ganga River. I don’t know how to explain, because it’s a feeling. Not because I saw the sunset and sunrise ceremony, or when I took evening boat to see Varanasi at night, full of light in building, but more than that, a special feeling inside when I was there, when I was sitting alone in a crowded. No one knew me, no one I knew there, when I was just in silent, when I sang songs there. That was so cool.


 People dip into water

Sunrise view in Ashi Ghat



Ganga River in Haridwar

 Sunrise in Haridwar

I was so excited when I knew if Ganga River passes Haridwar. I arrived there in the morning. Although it’s too late to see morning ceremony, but I was so happy that I could see Ganga River again. I saw so many people dip into the river, praying. I just sit down at the edge of the river while thinking where I should go next. Ganga River in Haridwar looked cleaner than in Varanasi. I just dip my leg in river, wash my face, feeling cooler and fresher. I saw cows there that were quite different. There’s white color in their head. It looked cute. :)

A cute cow in Haridwar

Hanging holder

Haridwar in the morning



Ganga River in Rishikesh


Ganga River in Rishikesh


After Haridwar, I decided to go to Rishikesh and stay there. First I arrived Rishikesh, I asked local where Ganga River location was (because my phone run out battery). Finally, I found Ganga River. It looked more beautiful. The water is cleaner and greener. The vibe was so peaceful. I said to my self that I wanted to swim in Ganga River.

Evening ceremony in Parmarth Niketan


I think Rishikesh is best place to see Ganga River. I saw evening ceremony, Ganga Aarti, in different places, big and small ceremony until I remember the Ganga chanting they sang. 

Ganga Aarti, evening ceremony

I wanted to swim in Ganga River but I didn’t find accompany to swim, until I found a friend there to swim in one day. The water was very cold. It’s so fresh. Go there and feel the magical vibe of Ganga River by your self. :)

The awesome view

Saturday, December 7, 2019

Jelajah India, dari Kanyakumari hingga Turtuk



Taj Mahal

Kali ini saya mau sharing pengalaman backpackeran ke India dan Nepal sekitar 6 bulan lebih. Dari bagian paling selatan India, Kanyakumari, hingga daerah yang paling utara yang bisa saya kunjungi yaitu Turtuk. Konsep perjalanan kali ini yaitu solo traveling, slow traveling, dan minimalism.

Setelah resign kerja, saya putusin buat backpackeran dengan waktu yang lama. It's time to travel longer! Tapi tunggu dulu, saya resign bukan karena saya mau traveling ya. Jadi bukan ngikuti quote "leave your job, then travel". Wkwk Tapi memang karena suatu hal yang bikin saya pilih resign kerja. Jadi saya ga mau teman-teman resign karena terinspirasi oleh perjalanan saya ini. Anyway, It's personal choice. :) 

Kenapa pilih India? 
India merupakan salah satu negara free visa buat warga Indonesia. Di samping itu juga, kita bisa melihat beberapa tempat yang berbeda di satu negara, dari hutan, sungai, gunung, pantai, laut, gurun, daerah bersalju, dll. Kita juga bisa ngerasain suhu yang panas banget dan dingin banget. Dan bener dari selatan sampai utara, saya ngerasain banyak perbedaan, dari tempat, makanan, orang, cara berpakaian, dll. Untuk biaya sehari-hari sama aja seperti di Indonesia, bahkan kadang lebih murah. Jadi India salah satu opsi yang bagus untuk traveling selain negara-negara Asia Tenggara. 

Visa?
Yak, walaupun free visa tapi kita masih harus apply evisa. Caranya gampang banget. Tinggal apply lewat website https://indianvisaonline.gov.in/evisa/tvoa.html, isi dengan teliti sesuai dengan data dan syarat-syarat yang diminta. Syaratnya ga terlalu susah. Kita juga ga diminta untuk upload bukti tiket dan booking hotel juga. 

Tapi hati-hati jangan sampe salah website. Banyak website scam yang mirip-mirip, yang ujung-ujungnya minta uang. Sekali lagi evisa India itu GRATIS untuk WNI! Dan satu lagi pastiin kita apply evisa bukan visa biasa. Saya pertama salah klik ke visa biasa. Saya tunggu udah seminggu ga ada balesannya ternyata baru sadar kalo saya salah apply tipe visa. Akhirnya apply ulang dan dapet balasan email granted setelah 1 hari apply. Saya dapet evisa mutiple entry selama 1 tahun dengan maksimal tinggal 90 hari per kunjungan. 

Saya sempet nanya ke petugas imigrasi terkait evisa waktu di border India-Nepal (Sonauli border). Jadi untuk masuk India pertama kali harus menggunakan flight. Untuk masuk selanjutnya dengan evisa yang sama bisa melalui border. Jadi setelah dari Nepal saya masuk India lagi via border yang sama. 

Itinerary?
Saya ga punya itinerary khusus. Karena konsepnya slow traveling dan lebih ke spiritual journey, jadi ga mau terburu-buru, let it flow. Lebih menikmati perjalanan, belajar dari apa yang ditemui, ga harus ke tempat-tempat wisata apalagi kalo tiket masuknya yang mahal. Wkwk Kecuali Taj Mahal ya, ini tempat yang wajib dikunjungi kalo ke India. Saya pun awalnya ga tau dimana Kanyakumari, baru tau setelah ada orang lokal kasih rekomendasi ke sana. Tapi intinya rute perjalanan ini yaitu dari selatan ke utara India.

Berhubung peraturan visa yang mengharuskan saya untuk keluar India dalam waktu 90 hari,  jadi setidaknya saya sudah di utara untuk visa run ke Nepal sebelum waktu tersebut.

Berikut rute yang terbentuk dari perjalanan ini:

Jejak di Maps.me

Kochi- Alleppey- Varkala- Nagercoil- Kanyakumari- Nagercoil- Kochi- Munnar- Aluva- Calicut- Mankada- Angadippuram- Shoranur- Bengaluru- Hosapete- Hampi- Hosapete- Hubbali- Goa- Mumbai- Ahmedabad- Udaipur- Jaipur- Delhi- Varanasi- Gorakhpur- Sonauli- Kathmandu (Nepal)- Pokhara (Nepal)- Dhampus (Nepal)- Pokhara (Nepal)- Lumbini (Nepal)- Sonauli- Gorakhpur- Varanasi- Delhi- Amritsar- Pathankot- Dharamsala- McLeodganj- Dharamkot- Bhagsu- Dharamsala- Palampur- Mandi- Manali- Keylong- Leh- Hunder- Turtuk- Diskit- Leh- Pangong Lake (Spangmik)- Leh- Manali- Chandigarh- Delhi- Agra- Delhi- Haridwar- Rishikesh- Delhi- Bengaluru.

Kanyakumari, titik paling selatan India
Currency?
India menggunakan mata uang Rupee. Walaupun kadang di percakapan saya denger mereka bilangnya “rupiah”. Demi keamanan, saya cuma bawa sedikit uang cash USD (itu pun persiapan buat bayar visa Nepal), selebihnya tarik tunai pake ATM BCA. Saya tarik tunai lewat ATM SBI, ATM Baroda, ATM IDBI, ratenya bagus, fee adminnya cuma 25ribu rupiah. Tapi saya paling sering ambil di ATM SBI. Pernah saya hitung rate SBI untuk 1INR kurang dari 200IDR.

Hati-hati juga untuk tukar uang di money changer, karena ada pengalaman dari WNI yang saya temui di embassy, kalo dia dapet uang rupee yang lama. (Tapi dia nukernya waktu di Malaysia). Jadi sebelum nuker bisa browsing dulu gimana uang INR yang masih berlaku.

Bahasa?
Awalnya saya kira mayoritas orang India bisa berbahasa inggris. Ternyata TIDAK! Tapi setidaknya di tempat-tempat umum, seperti stasiun, banyak yang bisa bahasa inggris walaupun kadang-kadang kurang lancar. Jadi saran saya buat belajar sedikit Hindi untuk basic percakapan, seperti tanya nama, harga, angka, dll. Atau cara terakhir bisa pake bahasa isyarat! 

Simcard?
Untuk dapetin simcard di India agak susah. Beberapa syaratnya adalah, pas foto, fotokopi passport dan visa, sama alamat dan kontak penginapan di kota tersebut. Kalo mau beli simcard langsung ke konter resmi providernya aja. Soalnya kalo beli di konter kecil, prosesnya bakalan lama dan mereka kadang nolak.

Tapi yang saya suka internet di India termasuk murah. Untuk provider, saya pake Vodafone. Harganya 600rupee alias 120rb, untuk 3 bulan, 1GB per hari dan free call. Masa aktif berlaku sesuai lama izin tinggal visa kita. Walaupun visa saya setahun, tapi harus keluar negara tersebut setiap 3 bulan, ini berdampak ke masa aktif simcard. Jadi waktu saya masuk India untuk kedua kalinya saya beli simcard baru. Dan apesnya pas passport saya hilang, simcard saya ikut dinonaktifkan. Strict sekali!

Untuk pembelian simcard pertama, kartunya aktif setelah 1 jam registrasi, tapi waktu pembelian simcard kedua, kartunya baru aktif setelah 24 jam. 

MRP
Apa itu MRP? MRP adalah Maximun Retail Price atau maksimal harga jual dari suatu barang. Uniknya di India, semua produk tertera MRP. Jadi ga khawatir kena scam harga produk. Dimana pun kita beli dengan harga yang sama! Beli mie instan di warung kecil ataupun supermarket harganya sama. Beli di Kanyakumari atau di Leh Ladakh harganya sama. Tinggal cek harga yang tertera pada kemasan. Keren banget!  Saya salut dengan pemerintah India mengontrol harga produk yang dijual. 

Transportasi?
Semua daerah di India terhubung dan ada transportasi umumnya. Dari selatan ke utara saya selalu pake transportasi umum. Entah itu kereta api, bus, taksi, tuk-tuk, metro, dll. Walaupun kadang kondisi transportasinya ga terlalu nyaman. 

Beberapa daerah juga tersedia taksi online. Jadi jangan lupa untuk download aplikasi Uber atau Olla (aplikasi lokal). Setidaknya kita tau prediksi harga kalo mau sewa tuk-tuk atau taksi.

Kereta api
Butuh jauh-jauh hari untuk reservasi tiket kereta. Apalagi kalo di daerah utara yang penduduknya lebih padat. Tipe kelas kereta api di India berbeda-beda. Rata-rata untuk kelas second seating (dapet tempat duduk tanpa AC) dan sleeper (kita bisa tiduran tapi masih tanpa AC) lebih cepat habis karena harga yang terjangkau dan lumayan nyaman. Pernah sih satu kali dapet kelas second seating untuk pemesanan di hari yang sama. Tapi ini jarang banget!

Untuk reservasi, saya selalu minta tolong teman lokal, atau bisa beli langsung ke stasiun. Oh iya di stasiun ada loket khusus untuk turis dan ada beberapa kuota khusus turis juga. Tapi bukan untuk tiket kelas ekonomi (general class) ya, untuk kelas ini tetap antri. Wkwk

Karena saya jalannya ga terjadwal dan ga nentu sesuai mood, jadi saya lebih sering beli tiket on the spot untuk kelas ekonomi. Kondisinya selalu rame seperti kereta ekonomi di Indonesia dulu, semuanya bisa masuk, kadang dapet tempat duduk kadang nggak. Kalo di selatan penumpangnya masih agak sedikit, tapi kalo sudah di utara, perlu perjuangan buat masuk gerbongnya. Wkwk Tapi untungnya, ada gerbong khusus untuk cewek. Jadi saya sering masuk sana, walau kadang masih ada cowok yang masuk di gerbong itu. Untuk harga tiket ekonomi, rute Delhi - Haridwar dengan jarak 200km, cuma 100INR atau sebesar 20.000IDR. Saran saya kalo ke India, cobain kereta kelas ekonominya. Di situ teman-teman bakal ngerasain kalo India itu tak seindah film bollywoodnya. :D

Bus
Nyamannya travel pake bus di India, karena harga bus terkendali. Kondekturnya bawa mesin print untuk print tiket, entah itu bus lokal ataupun bus antar kota. Tarifnya resmi dan fair sesuai rutenya kemana dan naiknya dari mana. Ga khawatir kena scam harga bus!

Tuk-Tuk 
Salah satu transportasi lokal yang harus dicoba yaitu tuk-tuk. Ada yang bisa disewa sendiri, ada juga di beberapa daerah yang tersedia shared tuk-tuk (bareng penumpang lain). Saya pernah pesan lewat aplikasi Uber atau Olla. Pernah juga minta sopirnya buat pake argometernya aja. Tapi kadang juga tawar-menawar sebelum naik tergantung jarak. Untuk sewa tuk-tuk pribadi harganya sekitar 30-100INR alias 6.000-20.000IDR. Untuk shared tuk-tuk, harganya cuma 10INR alias 2.000IDR untuk jarak dekat (1-3km).

Taksi
Saya jarang sekali menggunakan taksi. Tapi kalo mau pesan, saya biasanya pesan lewat Uber dan Olla. Di sini harus hati-hati, saya pernah kena semacam scam pake aplikasi Olla waktu mau ke bandara di Delhi dan waktu ke Wagah border di Amritsar, dimana harga prediksi awal beda jauh dengan harga akhir. Padahal ga macet sama sekali atau mungkin sopirnya lewat jalur yang lebih lama. Saya ga sempat cek, karena di receipt yang saya terima di aplikasi sama dengan harga yang tertera di aplikasi sopir, jadi langsung bayar aja. Btw kalo mau ke bandara di Delhi, bisa pake metro, lebih murah. Saya baru tau setelah ke bandara Delhi kedua kalinya. Bikin kesel pas tau harganya yang beda jauh. :D

Metro
Saya nyobain metro waktu di Jaipur dan Delhi. Karena Delhi macetnya parah, jadi saya lebih suka naik metro. Harganya memang lebih mahal dari bus lokal tapi lebih cepet. Ada metro khusus ke bandara Delhi Airport Metro Express, naiknya bisa dari stasiun metro New Delhi, harganya cuma 60INR atau 12.000IDR saja. \m/

Hitchiking 
Hitchiking alias nebeng, saya nyobain beberapa kali untuk hitchiking. Itu juga karena ga nemu transportasi umum saat itu. Aman ga? Pengalaman saya aman-aman aja. Saya coba untuk jarak dekat aja dan lebih suka nebeng motor karena terbuka. Pernah sekali paling jauh saya beraniin hitchiking truk dari Keylong ke Leh. (ntar bakal ada tulisan tersendiri)

Perjalanan Keylong - leh

Penginapan?
Hostel di India cukup terjangkau. Kadang saya pesan lewat booking.com, tapi kadang on the spot nanya langsung ke orang hostelnya. Karena saya jalan waktu low season jadi rata-rata harganya terjangkau. Pernah waktu di Varanasi saya dapet hostel yang harganya 100INR alias 20.000IDR. Range harga penginapan yang pernah saya tinggali yaitu 100-500INR. Di beberapa daerah saya juga tinggal di host couchsurfing

Makanan?
Banyak pilihan makanan di India. Tapi sayangnya saya kurang cocok dengan makanan India, jadi ga terlalu explore makanan. Banyak perbedaan makanan yang ditemui selama perjalanan dari selatan ke utara. Di selatan masih sering nemu nasi, tapi kalo sudah di utara sudah agak susah, kebanyakan chapati/roti. Jenis makanannya lebih banyak vegetarian, untuk yang non vegetarian susah ditemui dan agak mahal. Kalo pun ada, pilihannya sangat sedikit, misal chicken biryani atau kebab. Tapi kalo ditanya makanan khas India yang saya suka, saya suka Chicken Tikka, Pani Puri dan sweet Ras Malai. Wajib cobain!

Air minum?
Kebetulan saya jalannya waktu musim panas, jadi harus banyak minum air putih. Beberapa tempat umum seperti bandara, museum, stasiun, bus stand, dll, menyediakan fasilitas untuk isi ulang air minum. Ini tergantung dari kita kondisi tubuh kita juga. Kalau saya aman-aman aja. Atau ada pilihan lain juga, yaitu mesin air minum isi ulang yang berbayar (tapi ini jarang ditemui). Untuk mesin ini, ada pilihan harga sesuai volume botol yang kita bawa. Saya bawa botol minum ukuran 750ml, yang kalo diisi cuma kena 2rupee, alias 400rupiah saja. Lumayan daripada beli air botol yang 1lt harganya 20INR, alias 4000IDR. Wkwk


Pangong Lake

Beberapa tempat/momen menurut saya paling berkesan dalam perjalanan ini yang mungkin bisa jadi referensi teman-teman buat ke India:
  • Titik paling selatan India, Kanyakumari
  • Backwater di Alleppey
  • Pemandangan laut dan ribuan kelapa dari light house di Varkala
  • Pyramid Valley, meditation place di Bengaluru
  • Explore amazing Hampi 
  • Casino terapung di Goa (cuma liat dari jauh wkwk)
  • Dharavi slum terbesar India dan rumah orang terkaya se-Asia di Mumbai
  • Kota tua di Ahmedabad
  • Sunset di Lake Picola, Udaipur
  • India gate di Delhi
  • Amber fort di Jaipur
  • Burning ghat, tempat pembakaran mayat 24 jam nonstop di Varanasi 
  • Golden temple Amritsar, memberikan makan gratis ke ribuan orang nonstop
  • Wagah border, border antara India dan Pakistan di Amritsar
  • Dalai Lama teaching di Mcleodganj (seasonal), (Ga nyangka bisa ketemu Dalai Lama)
  • Beautiful Manali
  • Leh
  • Turtuk, Baltistan region
  • Birunya Pangong Lake
  • Berenang di Sungai Gangga yang jernih dan dingin, Rishikesh
  • Incredible Taj Mahal, Agra
Well, banyak pelajaran yang saya dapetin dari perjalanan ini. Intinya belajar gimana memberikan reaksi untuk hal-hal yang ditemui, baik ataupun buruk. Walaupun saya harus nyelesain trip ini lebih awal dari rencana saya karena kecopetan yang bikin passport saya hilang. Tapi itu karena saya yang kurang hati-hati. Jangan takut ke India! 
Semoga tulisan ini bermanfaat. :)

Note:
Untuk foto yang lebih lengkap bisa dilihat di instagram intankarlita
Kalo teman-teman ada saran untuk ide tulisan terkait perjalanan India-Nepal yang mau dibahas boleh banget tulis di kolom komentar. 

Tunggu tulisan selanjutnya, ya :)


Salam Backpacker :)